Pagi yang indah. Senyuman sang mentari cukup
menyindirku, tau?! Huh! Aku tidak peduli.
Sejak kemarin kamu tak lagi jadi milikku.
Kamu mengkhawatirkan ku ya? Kamu mengira aku masih mengingatmu. Kamu mengira
aku terus terbenam dalam kesedihan atas perpisahan ini. Kamu mengira mataku
masih basah oleh air mata karnamu. Kamu mengira aku menyesal berpisah denganmu.
Kamu mengira aku tak berdaya tanpamu disisiku lagi. Kamu mengira…
Hhh! Kamu salah, Sayang… Kamu belum mengenalku
rupanya. Kamu belum tau siapa aku ini rupanya. Kamu belum mengerti bagaimana
aku ini rupanya. Kamu belum berhasil menyelami hatiku rupanya. Kamu belum juga
paham bahwa kamu tidak benar-benar mencuri hatiku. Dan kamu tidak sadar bahwa
aku telah mengambil hatiku kembali setelah sekian lama ku titipkan padamu!
Wahai, Sayang…
Terkejutkah kau karena aku sedemikian mudah
berpaling dari pengkhianatanmu? Herankah kau karena sedemikian cepat aku
bangkit dari kesakitanku? Apa kau tidak kagum jika sedemikian singkatnya otakku
melupakan kenangan bersamamu?
Apa masih terasa menyenangkan bagimu jika
aku masih terus memuja perilakumu? Apa masih terasa menakjubkan jika aku masih
terngiang hangat sapamu? Apa masih membanggakan bila aku masih merindukan
romantisme yang pernah kamu berikan?
Untuk apa, Sayang…
Agar semua pikiran orang mengakui kebaikanmu?
Supaya hati orang luluh atas permohonanmu? Biar orang beranggapan betapa
membanggakannya kamu untuk dicintai? Untuk menunjukkan pada semua orang betapa
hebatnya kamu?
Tidak, Sayang…
Sungguh aku tidak ingin melupakanmu. Sama
sekali tidak berniat menggantikanmu. Aku hanya ingin meyakinkan pada mata
hatiku betapa tidak pantasnya kamu untukku. Aku hanya ingin menunjukkan pada
diriku sendiri bahwa masih banyak kebahagiaan yang layak aku rasakan dari orang
selain kamu. Biarkan aku melangkah mencarinya mulai hari ini dan seterusnya…
Tanpamu!
*Cut!
OK! Good job!!!*
*Betapa Tuhan begitu berusaha menguatkan kita...*
hahah, syuting tho :D
BalasHapuscome to my blog ^^,
Hihihi...
BalasHapusIya,Mbak,ikut?
Monggo.... :D